1. RUMAH
PONDOK INDAH
Kesaksian: Menurut Ibu Yati Mustofa (43), warga yang tinggal di dekat
terowongan Casablanca, warga kerap mendengar suara tangisan, ketika sumber
bunyi dihampiri, suara itu berpindah-pindah.
Kesaksian: Menurut petugas Secure Parking yang tidak mau disebutkan namanya,
setiap malam sekitar pukul 2 pagi, sering ada yang mengetuk pos pintu masuk
yang terletak di dekat rumah duka. Namun ketika dicek, tidak ada siapa-siapa.
Di UGD sering terdengar bunyi orang main air, ketika dicek juga tidak ada
siapa-siapa. Para satpam yang berjaga malam pernah menemui sosok perempuan.
Ketika melihat sosok ini, mereka seperti tersihir dan tidak bisa berteriak atau
lari hingga perempuan ini lewat.
Kesaksian: Kisah hantu dan orang-orang yang kesurupan bukan lagi barang baru
bagi Ibu Rahmat (34), penjual rokok di tepi taman Langsat, yang sudah 25 tahun
membuka kios rokok tersebut. Suatu ketika, tamu yang sedang kongkow di
warungnya pernah pamit pada jam 1 pagi karena mengaku melihat genderuwo. Setiap
kali berjaga malam, Syamsuri (21), Satpam yang telah bertugas selama 3 tahun di
Taman Langsat, sering mencium bau-bau aneh dan mendengar suara-suara tertawa
yang tak jelas sumbernya.
Lokasi: Jln. Metro Pondok
Indah, Jak-Sel
Fenomena: Penampakan hantu bapak-bapak dan perempuan.
Sejarah: Masih ingat ramainya pembicaraan di akhir September 2002 tentang
hilangnya seorang tukang nasi goreng di depan rumah kosong ini?
Kejadian ini jadi menghebohkan karena di depan rumah tersebut hanya tertinggal
gerobak nasi gorengnya. Konon katanya, malam sebelum hilang tukang nasi goreng
tersebut hendak mengantar nasi goreng yang dipesan oleh seorang perempuan ke
dalam rumah. Namun, ia tak pernah keluar lagi.
Mengenai sejarah rumah itu, konon seisi keluarga pemilik rumah ini tewas dalam
peristiwa perampokan bermotif persaingan bisnis. Sejak itu, banyak orang yang
lewat kerap melihat jelmaan hantu seperti hantu bapak-bapak dan hantu
perempuan. Namun, akhir-akhir ini sudah tidak banyak kejadian horor yang dilaporkan
terjadi di rumah ini. Bahkan beberapa waktu lalu, rumah ini sempat dijadikan
tempat bermalam para tunawisma.
Kesaksian: Sekitar tahun 2002, Nurdin (32), penjual gulai dan soto di sekitar
Pondok Indah, mengaku pernah melihat hantu yang menyerupai
bapak-bapak hilir-mudik di halaman depan rumah ini.
2. LINTASAN
KERETA BINTARO
Lokasi: Bintaro, Jakarta
Selatan
Fenomena: Makhluk menyeramkan korban tabrakan kereta
Sejarah: Pada 19 Oktober 1987, terjadi kecelakaan kereta yang menewaskan
ratusan orang di dekat Stasiun Sudimara, Bintaro. Di lintasannya sendiri juga
sudah berulang kali terjadi kecelakaan yang memakan korban nyawa. Konon,
lintasan ini dianggap angker karena sering terdengar suara orang menangis dan
menjerit.
Kesaksian: Imam (31), teknisi rel yang bekerja sejak tahun 1996. Ia pernah
melihat makhluk yang wujudnya seperti orang berbalut sarung hitam. Meski kereta
sudah bolak-balik lewat melindasnya, makhluk ini tak mau pergi seperti sengaja
meledek. Akhirnya di rel tersebut diadakan pemotongan kerbau. Ia juga pernah
bertemu makhluk serupa perempuan Belanda di zaman kolonial, dan kuntilanak
melintas di rel.
3. TPU
JERUK PURUT
Lokasi: Kelurahan Jeruk Purut,
Jak-Sel
Fenomena: Pocong, tuyul, kuntilanak, kuntilanak-laki, and if you're lucky Pastur
Kepala Buntung.
Sejarah: Pada tahun 1986, seorang penjaga makam TPU Jeruk Purut yang sedang
jaga malam melihat sesosok pastur tak berkepala melintas di antara makam.
Pastur itu menenteng kepalanya sendiri dan di belakangnya, ikut seekor anjing.
Konon, pastur ini "salah pulang". Ia mencari-cari makamnya yang
sebenarnya berada di unit Kristen TPU Tanah Kusir, sedangkan di TPU Jeruk Purut
hanya ada unit Islam. Sapri Saputra, penjaga makam yang melihat pastur kepala
buntung itu, hingga kini masih menjaga makam dan dianggap kuncen atau orang
yang dituakan di TPU Jeruk Purut. Kesaksian Bapak Sapri ini kemudian menyebar
luas se-Jakarta dan hingga kini "Sang Pastur Kepala Buntung" menjadi
legenda horor di Jeruk Purut. Konon, jika Anda ingin menemui pastur legendaris
ini, Anda harus datang pada malam Jumat dengan jumlah ganjil (sendiri atau
bertiga).
Kesaksian: Sejak kecil, Asmari (34), juniornya Bapak Sapri, telah terbiasa
tinggal di areal pemakaman Jeruk Purut. Ayahnya adalah pegawai Pemda yang
bekerja di sana . Semenjak lulus SD (1986), Asmari menjadi pengurus makam
non-karyawan TPU Jeruk Purut mengikuti jejak ayahnya. Menurut Asmari,
pengalaman bertemu dengan makhluk-makhluk gaib merupakan hal yang biasa
baginya; mulai dari pocong, tuyul, kuntilanak, kuntilanak laki, dan lain-lain.
Akan tetapi, hingga saat ini dia belum pernah bertemu dengan Sang Pastur Kepala
Buntung. "Yang paling jahil itu kuntilanak-laki, " tutur Asmari.
Ketika sedang ronda, Asmari pernah ditim**** kerikil dari atas pohon melinjo
oleh makhluk ini. Tapi, dari semua pengalaman Asmari bertemu dengan makhluk
gaib, yang paling menarik adalah ketika bertemu dengan tuyul. Pada suatu hari
menjelang malam di tahun 1986, Asmari hendak pulang ke rumah bersama ayahnya.
Mereka melihat seorang anak kecil telanjang bulat berlarian di antara makam
sambil tertawa-tawa. Anak itu lalu berteriak meminta uang pada Asmari. Asmari
heran karena anak itu tak dikenalnya, sementara ia mengenal semua penduduk di
kampung belakang Jeruk Purut. Dulu memang hanya ada satu kampung yang
penduduknya tidak terlalu banyak. Ketika ditanya latar belakangnya, anak kecil ini
malah lari ke dalam keramat, sebuah rumah makam tradisional Betawi. Asmari
mengikutinya hingga ke dalam keramat dan, bisa ditebak, anak itu menghilang.
4. JEMBATAN
ANCOL
Lokasi: Jembatan Ancol (eks jembatan goyang), Pantai Ancol, dan daerah lain
sekitar Ancol, Jak-Ut
Fenomena: Siti Ariah Si Manis Jembatan Ancol (populer dengan sebutan Maryam
setelah kisahnya diangkat ke layar kaca)
Sejarah: Pada 1995, seorang pelukis di Ancol didatangi seorang perempuan yang
meminta dilukis. Ketika pelukis baru menggambar setengah bagian tubuhnya,
perempuan itu menghilang. Warga percaya bahwa perempuan itu adalah Si Manis
Jembatan Ancol. Mitos ini sudah dimulai puluhan tahun sebelumnya. Di tahun
60-an ketika daerah Ancol masih berupa empang-empang, seorang pendayung perahu
pernah bertemu dengan Si Manis. Perempuan itu naik perahu malam-malam dan
membayar pendayung tersebut dengan daun. Keterangan ini didapat dari Kostan
Simatupang (65), seorang fotografer keliling di Ancol, teman dari pendayung
perahu tadi.
Kesaksian: Anshori (38), penjual rokok di dekat pintu keluar Ancol, mengaku
pernah melihat Siti Ariah dari dekat. Ia membuka pertama kali kios rokoknya di
sini pada 1990, tepatnya di samping jembatan goyang. Saat itu malam Jumat,
Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi, lewat
seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik arah
menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa perempuan yang
dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori dengan perempuan itu
kira-kira 50 cm. Menurut Anshori, perempuan itu berwajah manis, serta memakai
kemeja kuning dan rok abu-abu. Setelah ditanya hendak belanja apa, perempuan
itu menghilang. Meski tidak memakai pakaian serba putih, Anshori yakin
perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol. Semenjak kejadian itu, Anshori
merasa dagangannya kian laku dan rejekinya semakin lancar.
5. TEROWONGAN
CASABLANCA
Lokasi: Jln. Basuki Rachmat, Jak-Tim
Fenomena: Sosok menyeberang jalan, di antaranya nenek-nenek bersama cucunya dan
perempuan cantik.
Sejarah: Dibangun di atas tanah pekuburan, terowongan Casablanca terbilang
angker. Menurut beberapa warga Casablanca , ketika pembongkaran kuburan
tersebut, bahkan ada 1 jenazah yang masih utuh. Dari terowongan Casablanca
sampai kira-kira radius 40 meter sesudahnya, banyak terjadi kecelakaan yang
penyebabnya tidak masuk akal. Biasanya karena pengendara motor atau mobil
melihat sesosok perempuan tiba-tiba menyeberang dihadapan kendaraannya,
sehingga pengemudi kendaraan tiba-tiba banting setir dan menabrak pembatas
jalan. Menurut warga, ada baiknya ketika melewati terowongan ini, pengemudi
kendaraan membunyikan klakson untuk "menyapa" penghuni terowongan.
Akhir tahun 90-an, seorang laki-laki separuh baya ada yang menggantung diri
dengan spanduk di sini. Jadilah tempat ini semakin angker.
6. KLENDER
Lokasi: Klender, Jak-Tim
Fenomena: Makhluk korban kebakaran kerusuhan Mei 1998.
Sejarah: Saat kerusuhan Mei tahun 1998, ada salah satu pertokoan di daerah
Klender yang dijarah dan dibakar massa . Kebakaran ini menyebabkan ratusan
korban jiwa, di antaranya pegawai pertokoan, pengunjung, dan para penjarah.
Usai kerusuhan tersebut, dilaporkan banyak kejadian aneh, misalnya,
segerombolan orang menyetop angkot di depan pertokoan, ketika sudah jalan
sekitar 100 meter, semua penumpang angkot tersebut wajahnya berubah menjadi
hangus. Semenjak pertokoan ini dibangun dan ramai kembali di tahun 2000, sudah
tidak banyak lagi kejadian mistis di sekitarnya. Ini mungkin juga karena warga
masih menghormati dan memperingati hari berkabung setiap tanggal 14 Mei. Namun
demikian, menurut penuturan warga, jika Anda duduk sendiri di sebelah booth
telepon koin di halaman pertokoan pada malam Jumat pukul 1 pagi, Anda akan ditemani oleh sosok lain di
dekat Anda. Dahulu, sekitar 15 jenazah korban kerusuhan sempat ditampung
sebelum dievakuasi di sekitar telepon umum tersebut.
Kesaksian: Ali (21) warga asli Klender, pada 2002, bersama dua orang
sepupunya melakukan ghost-hunting di basement salah satu pertokoan di daerah
Klender. Saat itu hari Rabu malam, ia membakar kemenyan dan madat, serta
membawa sesajen berupa kopi hitam. Sekitar jam 2 pagi tercium bau daging
terbakar yang sangat menyengat. Tak berapa lama kemudian, muncullah dua sosok
makhluk; yang satu penuh darah di sekujur tubuhnya, yang satu lagi hangus
terbakar dengan tubuh yang tak lengkap.
7. RS
DI JALAN SALEMBA
Lokasi: RS di Jln. Salemba, Jak-Pus
Fenomena: Suster ngesot
Sejarah: Konon di sinilah asal-usul Suster Ngesot. Selain itu, banyak juga
kasus penampakan yang terjadi di bangunan rumah sakit yang cukup tua ini.
8. TAMAN
KOTA LANGSAT, MAYESTIK
Lokasi: Di belakang pasar burung Barito Jak-Sel.
Fenomena: Kuntilanak dan genderuwo
Sejarah: Taman Langsat ini sebenarnya merupakan fasilitas olah raga dan
bersantai yang cukup lengkap. Di dalamnya tumbuh pepohonan yang asri. Hanya
saja, tidak banyak orang yang memanfaatkan fasilitas ini. Karena sepi, taman
kota ini pun menjadi angker, terutama pada malam hari. Konon pada malam hari,
warga kerap melihat kuntilanak di pohon-pohon di taman Langsat.
9. RUMAH
KENTANG PRAPANCA
Lokasi: Jln. Dharmawangsa 9, Jak-Sel, persis di sebelah salah satu club
terkemuka di daerah ini.
Fenomena: Hantu anak kecil
Sejarah: Konon, di rumah ini ada seorang anak kecil yang terjatuh ke dalam
kuali yang sedang digunakan untuk merebus kentang. Apabila Anda sedang 'mujur'
dan lewat di depan rumahnya, Anda dapat mencium aroma kentang rebus dan
mendengar suara anak kecil menangis.
Kesaksian: Agip (24) sudah menjaga kios rokok di depan rumah ini sejak tahun
1997. Agip mengaku sering mencium aroma kentang rebus, terutama menjelang
malam, meskipun rumah kosong ini sempat ramai karena disewa oleh ekspatriat.
10. LUBANG
BUAYA
Lokasi: Pondok Gede, Jak-Tim
Fenomena: Arwah korban G.30S dan aura penyiksaan yang masih terasa.
Sejarah: Pada 30 September 1965 , ditemukan jenazah 6 orang jenderal dan
seorang letnan TNI dikubur di dalam sumur ini. Di sebelah sumur tersebut,
terdapat ruang yang 7 di dalamnya terisi patung-patung replika dan terdengar
suara yang menceritakan penyiksaan terhadap ketujuh pahlawan tadi. Di sebelah
ruangan tadi terdapat dua rumah lengkap dengan perabot asli. Rumah-rumah tadi
disebut sebagai pos komando dan dapur umum pasukan PKI. Kemudian, dibangunlah
Monumen Pancasila Sakti untuk menghormati jasa ketujuh pahlawan tadi.
Kesaksian:Hartono (48), warga Lubang Buaya, sudah tak asing lagi dengan
cerita penampakan di sekitar lokasi museum dan sumur. Dia banyak mempunyai
teman yang bercerita pernah melihat sosok kuntilanak bila melewati daerah
Lubang Buaya di malam hari. Namun dia tak pernah menyaksikan sendiri. Seorang
petugas penjaga loket Sumur Maut yang tidak mau disebutkan namanya mengaku
pernah mendengar suara derap sepatu boots seperti tentara yang sedang berbaris
di suatu malam.